Bacaan dan Tata Cara Tasyahud - Kitab Bulughul Maram (Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc.)

Beranda | Artikel

Bacaan dan Tata Cara Tasyahud - Kitab Bulughul Maram (Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc.)

Rabu, 25 Oktober 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Zainal Abidin Syamsudin

Bacaan dan Tata Cara Tasyahud – Kitab Bulughul Maram adalah bagian dari kajian kitab Bulughul Maram, karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah, yang disampaikan oleh: Ustadz Zainal Abidin Syamsudin.

Download juga kajian sebelumnya: Tata Cara Sujud dan Posisinya

Kajian Kitab Bulughul Maram: Bacaan dan Tata Cara Tasyahud

Hadits yang diangkat oleh Imam Ibnu Hajar didalam Bulughul Maram ini adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan didukung dengan hadits-hadits lainnya yang dikeluarkan oleh ulama-ulama lain seperti Imam An-Nasa’i dan juga Imam Ahmad.

Secara umum, hadits tentang tasyahud adalah hadits yang sampai kepada tingkatan mutawatir. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh banyak ulama, diantaranya adalah Ibrahim Al-Qattan. Hadits ini diriwayatkan oleh kurang lebih dua puluh empat sahabat. Dari sini nampak bahwa Imam Ibnu Hajar telah menurunkan riwayat yang paling bagus diantara sekian riwayat tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya)”

Sampai disana telah selesai. Karena yang hadits di atas adalah hadits yang paling kuat sanadnya, bagus rijal dan matannya tanpa menyebutkan shalawat. Hal ini memberikan pelajaran bagi kita, minimalnya tasyahud terutama awal sampai syahadat saja dan sempuranya adalah dibacakan shalawat yang bisa dibaca setelah membaca tasyahud di atas.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia” (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406).

Setelah itu, dianjurkan untuk berdo’a dan yang paling ditekankan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah do’a berlindung dari empat perkara.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal” (HR. Muslim)